Millau Viaduct Bridge
Millau Viaduct adalah jembatan "vehicular" tertinggi di dunia. yaitu 19 m lebih tinggi dari Menara Eiffel di Paris, yang memiliki ketinggian 324 m.
Sebelum Millau Viaduct dibangun, desa sekitar Lembah Tarn di Prancis terkenal karena kemacetan lalu lintas musim panas mereka. Selama bertahun-tahun, jembatan direncanakan untuk mengurangi kemacetan di daerah tersebut. Namun, naiknya dataran tinggi dan ngarai terjun sekitar Millau,membuat Para insinyur berpikir keras dengan kerumitan geografis ini, ditambah laju angin kencang yang mencapai 95 mph (150 kph). Setelah satu dekade penelitian, konstruksi dimulai pada Millau Viaduct pada tanggal 10 Oktober 2001. Di bawah kemitraan Inggris-Perancis Sir Norman Foster dan Michel Virlogeux, 500 pekerja bangunan monumental menyelesaikan struktur hanya dalam 38 bulan.
Millau Viaduct
Jembatan inimelayani lalu lintas di bagian selatan Perancis, Jembatan Millau viaduct melintas di atas Sungai Tam seperti jaring laba-laba berputar dalam awan. Sebagai jembatan lalu lintas kendaraan tertinggi di dunia, plat dek jembatan melayang 270 m di atas ngarai, dengan tiang peregangan tertinggi 343 m. Insinyur Perancis Michel Virlogeux bekerja dengan arsitek Inggris Sir Norman Foster untuk merancang struktur cable stayed. Ini diresmikan oleh Presiden Jacques Chirac pada 14 Desember 2006, dan dibuka untuk lalu lintas dua hari kemudian.
Menuju ke selatan
Rute utara-selatan A75 populer dengan perjalanan wisatawan dari paris ke spanyol.
Plasa Tol
Plaza tol dan petugas manajemen terletak 4 mil (6 km) utara jembatan.
Layanan
Pemeliharaan dan kru keamanan berkomunikasi melalui telepon sepanjang 357 jalur jembatan.
Bantuan Cepat
Patroli petugas berkeliling di sepanjang jembatan untuk memantau para pengemudi yang terlibat dalam kecelakaan mobil atau mengalami kerusakan.
Modifikasi Campuran
Sekitar 10 ton (9.000 metric ton) dari aspal dihampar di jalan, dengan ketebalan 2 inci (6 cm).
Tiang Pilon P2
Tiang tertinggi di dunia adalah P2, pada 245 m. Dengan tiang-nya, total ketinggian 343 m.
Kabel Baja
sebelas cable-stayed tertanm diantara masing-masing tiang, memberikan support untuk plat dek jembatan.
Angled driving
Dek jalan dihamparkan dengan kemiringan 3 persen untuk membantu pengemudi melihat lebih jelas ke depan.
Ukuran Bentang
Ukuran enam bentang tengah 340 m dan dua bentang luar adalah 200 m.
Kepadatan Lalu Lintas
sekitar 10.000 kendaraan melintas jembatan setiap hari, bahkan bisa mencapai 25.000 pada hari – hari di musim panas.
Ledakan Turis
Jembatan menarik banyak pengunjung ke Milau, yang memiliki salah satu tempat perkemahan wilayah terbesar.
Letak Jembatan yang Mempesona
Milau adalah tempat yang terkenal untuk kegiatan liburan karena terletak di dalam taman alam yang indah.
Pada Plat Jembatan
40.000 ton (36000 metrik ton) baja deck jembatan dengan panjang 2.460 m.
Peringatan Banjir
Terkenal karena banjir mendadaknya, Sungai Tam naik 17 m di atas ketinggian biasa pada tahun 1930.
Ketelitian Konstruksi
Dek jalan baja itu dicetak di pabrik dan diangkut ke lokasi pembangunan dari 2.000buah. Sebuah sistem hidrolik disinkronisasi mendorong perlahan ke tempatnya dek, section demi section. Bekerja dari kedua sisi lembah, 23 inci (60 cm) telah ditambahkan ke dek lebih dari empat menit cycle. Penggunaan Global Positioning System (GPS) satelit memastikan dek diposisikan secara akurat.
Efisien Struktur
Dek jembatan dipegang oleh pylons Y terbalik berbentuk cekung ke dalam sungai, dengan beton mendukung terletak di setiap sisi lembah. Struktur ini dirancang untuk menggunakan bahan minimal, yang tampak menjulang di kaki langit.
Gallery #1
Gallery #1
Silahkan melihat gallery interior ini, untuk referensi Anda dalam desain. Ada puluhan desain interior yang bisa Anda liat...
|
SNI 03-1726-1989
Kali ini Buku SNI 03-1726-1989 tentang “Standar Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Struktur Bangunan Gedung” kembali hadir buat anda.
http://www.ziddu.com/download/9178814/1726.PDF.html
Jika ada yang mempunyai SNI 03-1726-2002, mohon informasi dan link-nya disini…
Priska (Jasubakim) Precast System
1. Material Properties
Baja Tulangan Deform (BJTD) : U – 39 (fy = 400 MPa)
Baja Tulangan Polos (BJTP) : U – 24 (fy = 240 MPa)
Baja Tulangan Sling : U – 50 (fy = 500 Mpa)
Modulus Elastisitas Baja (Es) : 200000 MPa
Modulus Geser (G) : 80000 MPa
Nisbah Poisson (μ) : 0.3
Koefisien Pemuaian (α) : 12 x 10-6 / °C
Kuat Tekan Beton 28 Hari : K-350 , fc = 29.05MPa
Modulus Elastisitas Beton : Ec = wc1.5 x 0.043√f’c MPa dimana wc=2400 kg/m3
Ec = 25332,084 MPa
Material Sambungan ( Grouting Material ) :
- Jenis Bahan Grouting : Conbextra STD Fosroc atau yang setara
- Mutu Bahan Grouting pada joint balok dan kolom : K – 500 (f’c = 41.5 MPa)
2. Komponen Precast
2.1 Kolom Precast
Pada bagian bawah komponen kolom dibuat lubang yang berfungsi sebagai tempat stek dari poer pile cap dan kolom bawah.
Lubang tersebut dibelokkan kesisi kolom tempat menyalurkan bahan grouting.
Pada bagian atas komponen kolom terdapat stek kolom untuk menyambung kolom, titik kumpul dan kolom bawah ke bagian kolom atas.
Kolom yang sudah dicetak
2.2 Balok Precast
Komponen balok merupakan balok satu bentang (dari satu kolom ke kolom yang lain)yang selanjutnya disambung pada ujung komponen titik kumpul.
Tulangan utama balok dikonversi menggunakan baja strand yang searah tulangan utama balok.
Balok yang sudah dicetak
2.3 Pelat Precast
Komponen pelat didesain sebagai pelat penuh satu arah (Full One Way Slab ) dan pelat dua arah ( Two Way Slab ).
Pembesian dua lapis dengan mengeluarkan stek besi sebagai sambungan antar pelat dan ke balok tumpuan.
Bahan grouting sambungan antar pelat dan ke balok menggunakan mutu beton yang digunakan (K-350 ).
Pelat yang sudah dicetak
3. Instalasi Komponen Precast
3.1 Instalasi Kolom Precast
• Lifting belt / for erection dipasang pada bagian sisi samping kolom,
• Sling mobil crane dikaitkan pada lifting belt pada saat ereksi dilaksanakan,
• Kolom diangkat, dibawa ke lokasi penempatan sesuai identitas kolom,
• Pengecekan posisi kolom dengan bantuan alat levelling (lot, theodolit, waterpas, atau dengan alat yang lain). Jika kolom belum vertikal, bracing diatur sedemikian rupa sehingga kolom benar-benar vertikal dalam segala arah. Kolom diletakkan dengan menumpu pada poer (pile cap untuk lantai 1), dst untuk lantai berikutnya,
• Bracing dikaitkan pada kolom untuk menggantikan sling,
• Periksa kepresisian,
• Setelah kolom benar-benar vertikal, dilakukan grouting pada lubang kolom yang telah ada stek dari poer pondasi,
• Sistem sambungan antar kolom dengan memasukkan stek tulangan utama pile cap atau kolom ke lubang joint bagian bawah kolom berikutnya dengan perkuatan grouting beton mutu tinggi tahan susut.
3.2 Instalasi Balok Precast
• Komponen balok diangkat, dibawa ke lokasi penempatan sesuai dengan identitas balok.
• Komponen balok diletakkan dengan menumpu pada komponen titik kumpul diatas kolom.
• Setelah komponen balok menempati posisinya dengan benar, sling dilepaskan.
• Periksa kepresisian balok dengan bantuan alat levelling (lot, theodolit, waterpas, atau dengan alat yang lain.
• Setelah komponen titik kumpul dan balok berada pada posisi yang tepat, lakukan grouting pada titik kumpul untuk mengikat komponen balok dan kolom menjadi satu
kesatuan yang solid.
• Sambungan komponen balok ;
• Erection komponen balok ;
3.3 Instalasi Pelat Precast
• Sling dikaitkan pada titik angkat pelat yang telah disediakan.
• Pelat diangkat, dibawa ke lokasi penempatan sesuai dengan identitas yang telah diberi pada pelat.
• Pelat diletakkan dengan kedua ujungnya menumpu sedalam minimum 2 cm pada balok.
• Setelah pelat menempati posisinya dengan benar, sling dilepaskan.
• Sambungan komponen pelat ;