Priska (Jasubakim) Precast System

Friday, March 26, 2010 , Posted by HB at 7:44 PM

1. Material Properties

Baja Tulangan Deform (BJTD) : U – 39 (fy = 400 MPa)


Baja Tulangan Polos (BJTP) : U – 24 (fy = 240 MPa)


Baja Tulangan Sling : U – 50 (fy = 500 Mpa)


Modulus Elastisitas Baja (Es) : 200000 MPa


Modulus Geser (G) : 80000 MPa


Nisbah Poisson (μ) : 0.3


Koefisien Pemuaian (α) : 12 x 10-6 / °C

Kuat Tekan Beton 28 Hari : K-350 , fc = 29.05MPa

Modulus Elastisitas Beton : Ec = wc1.5 x 0.043√f’c MPa dimana wc=2400 kg/m3
Ec = 25332,084 MPa

Material Sambungan ( Grouting Material ) :

- Jenis Bahan Grouting : Conbextra STD Fosroc atau yang setara

- Mutu Bahan Grouting pada joint balok dan kolom : K – 500 (f’c = 41.5 MPa)


2. Komponen Precast


2.1 Kolom Precast


Pada bagian bawah komponen kolom dibuat lubang yang berfungsi sebagai tempat stek dari poer pile cap dan kolom bawah.


Lubang tersebut dibelokkan kesisi kolom tempat menyalurkan bahan grouting.


Pada bagian atas komponen kolom terdapat stek kolom untuk menyambung kolom, titik kumpul dan kolom bawah ke bagian kolom atas.

KOmponen1 KOmponen2 KOmponen3


Kolom yang sudah dicetak




2.2 Balok Precast


Komponen balok merupakan balok satu bentang (dari satu kolom ke kolom yang lain)yang selanjutnya disambung pada ujung komponen titik kumpul.


Tulangan utama balok dikonversi menggunakan baja strand yang searah tulangan utama balok.

cad jasubakim


Balok yang sudah dicetak



2.3 Pelat Precast


Komponen pelat didesain sebagai pelat penuh satu arah (Full One Way Slab ) dan pelat dua arah ( Two Way Slab ).


Pembesian dua lapis dengan mengeluarkan stek besi sebagai sambungan antar pelat dan ke balok tumpuan.

Bahan grouting sambungan antar pelat dan ke balok menggunakan mutu beton yang digunakan (K-350 ).

komp. plat lantai

AcrD9CB


Pelat yang sudah dicetak



3. Instalasi Komponen Precast


3.1 Instalasi Kolom Precast

• Lifting belt / for erection dipasang pada bagian sisi samping kolom,


• Sling mobil crane dikaitkan pada lifting belt pada saat ereksi dilaksanakan,


• Kolom diangkat, dibawa ke lokasi penempatan sesuai identitas kolom,


• Pengecekan posisi kolom dengan bantuan alat levelling (lot, theodolit, waterpas, atau dengan alat yang lain). Jika kolom belum vertikal, bracing diatur sedemikian rupa sehingga kolom benar-benar vertikal dalam segala arah. Kolom diletakkan dengan menumpu pada poer (pile cap untuk lantai 1), dst untuk lantai berikutnya,


• Bracing dikaitkan pada kolom untuk menggantikan sling,


• Periksa kepresisian,


• Setelah kolom benar-benar vertikal, dilakukan grouting pada lubang kolom yang telah ada stek dari poer pondasi,

Acr56B1

Sistem sambungan antar kolom dengan memasukkan stek tulangan utama pile cap atau kolom ke lubang joint bagian bawah kolom berikutnya dengan perkuatan grouting beton mutu tinggi tahan susut.

grouting


3.2 Instalasi Balok Precast

• Komponen balok diangkat, dibawa ke lokasi penempatan sesuai dengan identitas balok.


• Komponen balok diletakkan dengan menumpu pada komponen titik kumpul diatas kolom.


• Setelah komponen balok menempati posisinya dengan benar, sling dilepaskan.

• Periksa kepresisian balok dengan bantuan alat levelling (lot, theodolit, waterpas, atau dengan alat yang lain.

• Setelah komponen titik kumpul dan balok berada pada posisi yang tepat, lakukan grouting pada titik kumpul untuk mengikat komponen balok dan kolom menjadi satu
kesatuan yang solid.


perspective2


• Sambungan komponen balok ;



• Erection komponen balok ;



3.3 Instalasi Pelat Precast


• Sling dikaitkan pada titik angkat pelat yang telah disediakan.


• Pelat diangkat, dibawa ke lokasi penempatan sesuai dengan identitas yang telah diberi pada pelat.


• Pelat diletakkan dengan kedua ujungnya menumpu sedalam minimum 2 cm pada balok.

• Setelah pelat menempati posisinya dengan benar, sling dilepaskan.



• Sambungan komponen pelat ;


Currently have 0 comments:

Leave a Reply

Post a Comment