Memulai Pengecoran Beton
|
Intro : Kali ini saya akan coba menyegarkan kembali ingatan anda tentang prosedur memulai pengecoran beton, karena saya perhatikan hal ini sudah mulai dilupakan oleh para profesional usaha jasa konstruksi. Kita akan berbagi bersama.
Kebetulan materi ini saya peroleh waktu ikut pelatihan beton. Lumayanlah, saya jadi peserta terbaik kala itu. Mentor langsung dari Kepala Balai Jembatan Wilayah V, Ex. Kepala Balai juga datang ditambah Kepala Laboratorium Penelitian Balai Jembatan Wilayah V.
Ok, kita langsung ke materi. Bahwa untuk memulai pengecoran beton ada salah satu prosedur yang mutlak harus dipenuhi, yaitu laju penguapan rata2 pada saat akan dilakukan pengecoran beton adalah ≤ 1.00 kg/m2/jam…
Ini dapat diketahui dari grafik penguapan dengan input dari data suhu udara, kelembaban udara, suhu beton dan kecepatan angin.
- termometer (pengukur suhu)
- hygrometer (pengukur kelembaban)
- anemometer (pengukur kecepatan angin)
termometer - hygrometer - anemometer
termometer&hygrometer - anemometer - anemometer
Cara kerja :
1. Siapkan penggaris, pensil, tabel grafik penguapan, alat pengukur kelembaban (Hygrometer), alat pengukur suhu (Termometer), Alat pengukur kecepatan angin (Anemometer).
2. Masukkan nilai suhu udara, baca kelembaban relative disebelah kiri bawah. Tarik ke kanan untuk mengukur suhu beton lalu tarik garis kebawah untuk kecepatan angin. Kemudian tarik garis kekiri, baca pendekatan dari rata-rata penguapan.
3. Pengecoran hanya boleh dilakukan jika laju penguapan ≤ 1.00 kg/m2/jam.
Grafik :
Currently have 0 comments: